Kalau diberikan pilihan, saya mahu pergi. Pergi meninggalkan semua di belakang saya. Namun saya tidak hidup sendirian, melainkan ada keluarga dan manusia2 penting yang tidak sampai hati untuk saya tinggal dan abaikan. Makanya dalam erti kata lain, saya masih perlu hidup dan meneruskan kehidupan sampai waktu Allah tentukan
Saya menaip entri ini dengan batuk2 kecil yang sudah dua hari tidak kebah2. Dengan suhu badan yang saya rasa panas, dua biji panadol yang telah bertukar menjadi teman paling setia itu telah pula saya telan. Tadi. Dan kini duduk di depan skrin. Mengumpul semangat untuk mencoret bait2 yang ditutur hati. Biar jemari ini menyampaikannya, lalu dapat kata2 itu turun ke mata. Lalu kembali semula ke hati pembaca
Jujur, saya rindukan kawan sepengajian saya. Di taman ilmu dan budi itu, dulu, segalanya nampak indah. Dalam duka pun masih ada senyum tawa. Saya rindukan kenangan itu. Pengalaman dan kisah2 lama itu. Tiba2 hati berdetik dan dengan jujur saya mengaku, saya rindukan kesemua rakan2 saya yang dulu
Lalu saya membaca semula entri lama ini, saat2 kami menyarung jubah hijau tua yang kini telah berubah pula menjadi biru muda. Alangkah bahagianya jika ada mesin masa yang mampu kita pandu untuk membawa kita semula ke daerah kenangan yang diciptakan. Sungguh, saya rindu zaman2 itu. Zaman2 fikiran saya masih ringan dan tiada walau sezarah rangsangan yang mampu memberatkan. Tidak seperti sekarang. Tidur bangun, malam siang segala-galanya kelam dan penuh tekanan
Dan bila membaca entri tentang hari bahagia seorang insan yang dulu bergelar mahasiswa, bagai ada yang menyahut2 bahawa segala impian yang dulu mimpi, kini berlaku menjadi satu kenyataan yang menyenangkan pemikiran.
"Tiba2 air mata bergenang perlahan, bermain enak di kelopak mata yang sejuk teduh memandang barisan para pengajar yang berjalan penuh mesra. Mungkinkah suatu hari nanti aku pula berdiri di sana?"
Mungkinkah?
Jawapannya Ya. Kini saya telah berdiri di barisan para akademik yang terseyum2 pula kepada penerima ijazah di hari graduasi mereka. Tidak pelik bukan? Andai yang sungguh kita cita2kan, jika disemat sepenuh harap dan dikerjakan kudrat seluruh genap, akan terlaksana jua. Syukur jugalah yang saya pohonkan buat Tuhan semesta alam, sekurang2nya masih ada sesuatu untuk membariskan segaris senyuman di bibir saya, biarpun penuh payah
Ya... Masih ada yang perlu saya syukuri dalam keperitan ini.
Namun jujur.. Saya masih rindukan zaman2 keriangan dulu2. Bersama teman2 dan yang pentingnya, kotak fikiran yang lapang tanpa tekanan. Saya rindukan masa lapang sebelum sempit, yang kurang saya hargai namun menyesal setelah kesempitan itu kini meracuni diri. Saya rindukan zaman2 sihat sebelum sakit yang mana sebanyak mana pun harta di dunia, takkan mampu memberikan rasa gembira apabila segala kegusaran melenyapkan semua senyum tawa. Tiada apa yang berulang dan mampu diulangkan. Tinggal kenangan yang hanya boleh dibuat pengajaran
Menulis bagaikan kali terakhir, ingin sekali saya memohon maaf atas segala hati dan nurani yang mungkin telah saya sentuh dek penulisan ini. Inilah saja kesempatan yang terluang, sebelum tiba tahun baru yang bakal menjelang. Ampun maaf saya pintakan dan kebahagiaan sajalah yang saya pohonkan untuk kesemua kalian
Dan rakan2 baik saya; Gdah, Masyit, Mami, Ika, Yaa, Jue, Sarah, Liana, Dijah, Marina, Muna, Yana, Mai dan kesemua yang tidak tersebutkan, segala doa agar angan2 dan impian kalian termakbul juga hendaknya. Untuk yang telah berdua, didoakan agar diberikan penyeri ketiga. Untuk yang bertiga, diharapkan agar bertambah zuriat yang keempat dan kelima. Dan untuk yang masih bersendiri, pasti saja ada yang terbaik menanti kalian di belakang hari. Mari saja kita syukuri, untuk segala kemampuan akal dan memori
Rindu kalian. Salam sayang
3 comments:
Assalamualaikum,
sudah 3 kali saya berkunjung ke sini dan add link ke dalam blog saya, tulisannya amat indah, dari hati yang dalam... namun saya harap, teruskanlah pandang ke hadapan, kehidupan yang masih pelbagai dan banyak sebenarnya yang idah-indah di sekeliling kita tapi kita tak menyedarinya.... saya akan terus seta mengikuti Ceritera Yang Tak Sudah!
tuan amie budiman,
terima kasih banyak atas kunjungan. salam kasih syang utk tuan juga. dipohonkan agar semuanya yg indah2 saja, hendaknya
terima kasih :)
rindu dulu,kini,dan selamanya...kembalikan diri kamu yg sebenar wahai sahabat...=)
-sahabat dulu,kini,dan selamanya,
23
Post a Comment